Blue Fire Pointer

Banner 78500 x 32000px

Tulisah apa yang anda ketahui dan ketahuilah apa yang anda tulis :)
 

Kamis, 10 November 2016

Ini hanya sebuah cerita, dari cerita biasa yang tak biasa ceritanya

0 komentar

Langit biru mulai bercampur dengan jingga mentari, bersatu padu memperjelas keindahan-Nya. Duduk sendiri di tengah keramaian menunggu sang waktu memanggil. Kebisingan menjadi indra yang paling peka, menutup matapun tak mampu menghiraukan apa yang terjadi di sekitar. Aku sendiri tapi tak sendiri, mencoba berbaur tapi tak sanggup. Yang hanya bisa kulakukan menatap nanar apa yang terjadi di depan mata. Tawa, gurauan, teriakan anak-anak manusia menjadi pemandangan yang memenuhi penglihatan. Seketika teringat pada saat aku masih duduk dimeja SMA, ujian nasional pun telah usai kini tinggal saatnya menunggu kabar baik dari pusat pendidikan yang mana hasil pekerjaanku waktu ujian nasional adalah penentun kelulusan. Menunggu adalah hal yang sangat membosankan apalagi menunggu kabar kelulusan, pasti semua orang takut akan hari itu dimana hari yang sangat bersejarah itu akan tiba, semua kebersamaan bersama teman-teman dan guru serta karyawan maupun orang-orang diekitas sekolah akan berakhir pada hari itu, berakhir bukan berarti berpisah selamanya namun berpisah untuk bertemu kembali.
Tiba dihari dimana semua siswa-siswi dan para orangtua dicemaskan dengan selembar kertas yang berbalut amplop kecil berwarna coklat itu. Dengan pelan-pelan amplop itu dibukanya, pelukan, tangisan, teriakan dan tawa itu bercampur menjadi satu. Pastinya bahagia, namun dibalik rasa bahagia itu ada rasa sedih. Yah, sedih karena kita semua akan berpisah untuk sementara waktu, janji kita adalah bertemu kembali bercerita lagi bahagia bersama. Beberapa hari setelah hari itu lewat, orangtuapun menanyakan kelanjutan setelah lulus program SMA. Ibu menghampiri sembari bertanya “Sudah lulus SMA, lalu mau kemana kamu kerja atau kuliah? “. Yah... pertanyaan itu yang membuatku bimbang tidak karuan, kalo terjun kerja aku mau kerja apa dan dimana ? sedangkan sebelumnya juga belum pernah terjun kedunia kerja. Nah, kalo aku kuliah mau kuliah jurusan apa dan dimana ?. Akhirnya aku putuskan dengan beribu ribu keyakinan pada diri sendiri bahwa “Aku ingin kuliah !”. Awalnya orangtua tidak setuju dengna keputusanku ini mereka sangat berat hati sulit sekali untuk menyakinkan mereka bahwa aku mampu bersaing didunia pendidikan. Terus berdo’a kepada Allah SWT agar keputusanku diridhoi oleh orangtua karena ridho merekalah yang akan mampu memberikan segala kemudahan disetiap kesulitan yang akan dihadapi.
Tibalah bulan dimana semua perguruan tinggi membuka pendaftaran untuk mahasiswa baru. Mahasiswa, yah.. kini bukan saatnya menemukan jati diri lagi tapi saatnya menentukan dan meneruskan jati diri itu. Sudah beberapa perguruan tinggi aku mencari informasi tentang semua hal yang berkaitan dengan keputusan dan pilihanku, pendaftaran pertama pasti di negeri dulu, yaaa.. siapa si yang tidak ingin kuliah di perguruan tinggi negeri pasti semua calon-calon mahasiswa juga sangat menginginkan melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi negeri. Ada salah satu perguruan tinggi (kampus 1) yang diinginkan sekali, aku mendaftar dan beberapa minggu barulah diadakannya test, dimana test itu diadakan serentak diseluruh perguruan tinggi terbaik nama testnya yaitu “SBMPTN”. Test sudah dijalani tinggal menunggu hasil, berminggu minggu menunggu dengan cemas tak karuan, akhirnya tiba saatnya dimana pengumuman itu bisa dilihat di sebuah situs web site resmi. Yang aku lihat kata kata “Anda tidak lolos di universitas......”. Hancuuuuur... tapi.... ingat karena orang tua sudah mempercayai kalo aku mampu, disitu aku bangkit kembali dengan rasa ikhlas menerima kenyataan. Beberapa minggu setelah diadakannya test SBMPTN kini tiba saatnya test UMPTN. Masih dengan perguruan tinggi yang sama saya mencoba kembali keberuntungan saya untuk menjadi salah satu mahasiswa di perguruan tinggi tersebut. Test telah usai seperti biasa menunggu hasil dari test tersebut, sembari menunggu pengumuman saya mencoba mencari-cari informasi perguruan tinggi terbaik akhirnya saya menemukan dan langsung saya datang kekampus (kampus 2) tersebut untuk melihat lebih luas tentang yang saya cari. Pendaftaran, saya putuskan untuk mendaftar langsung. Saya mencari-cari informasi lagi tetntang perguruan tinggi (kampus 3) terbaik lagi-lagi menemukan yang sesuai dengan apa yang saya inginkan. Yaaah. Pendaftaran online saya pun mendaftra dengan tidak berfikir panjang karena pendaftran pun ternyata sudah jatuh tempo. Tibalah pengumuman UMPTN disalah satu perguruan tinggi (kampus 1) lagi-lagi kalimat yang saya jumpai “Anda tidak lolos di universitas......”. Dengan semangat dukungan dari orangtualah saya menjadi untuk lebih kuat dan ikhlas bahwasannya itu bukan rezeki yang Allah berikan kepada saya. Luapakan yang sudah terjadi kini saatnya bangkit kembali dengan semangat yang masih sama. Pelaksanaan test pun tiba di kampus (kampus 2) yang kemarin saya daftar sayangnya pelaksanaan test dikampus (kampus 3) ini pun pelaksanaan test nya sama jadi saya benar-benar diposisi yang harus bagaimana pastinya bingung harus merelakan salah satu diantara pilihan itu. Akhirnya setelah beberapa hari saya mantapkan dan yakinkan untuk melaksanakan tes di kampus (kampus 3) yang terakhir saya pilih.
Setelah menerima kabar gagal dari pengumuman UMPTN kemarin dikampus (kampus 1) yang pertama saya daftar, tidak pikir panjang lagi sayapun mendaftar kembali dengan test UM. Sembari menunggu pengumuman hasil test UM saya beralih melaksanakan test dikampus (kampus 3) terakhir yang saya pilih. Pengumuman di kampus pertama (kampus 1) pun telah tiba dimana hari itu hari yang menuruku hari yang paling membosankan karena lagi lagi dan lagi mendapatkan kalimat “Anda tidak lolos” bukan mengangis tapi malah ketawa sambil berfikir “Kok bisa yah ? hehe”. Sudahlah, mungkin bukan takdir saya. Beberapa minggu selang pengumuman di kampus pertama itu kampus yang terakhir saya pilihpun akhirnya sudah tiba hari dimana test yang saya kerjakan akan keluar hasilnya. Yaaaah, penentu dari segala penentu, harapan dari segala harapan karena ini adalah harapan terakhir, dan yang saya lihat pada situs web adalah “Selamat, anda lolos” bahagia pastinya, karena semua usaha terbayar lunas dengan melihat kalimat itu berdiri tegak didepan mata.
Begitulah, cerita mengenai saya dengan pengalaman saya ditolak sana sini wkkw, semoga terinspirasi... karena kegagalan bukan akhir dari semua harapan-harapan yang kalian tulis diatas impianmu. Tetap semangat ! karena itulah kunci utama agar kalian ingat betapa besar harapan-harapan yang ingin kalian capai.
Salam dari Afi....




Read more...